Sabtu, 24 Desember 2011

ISBD Assigmnet part 2 Masalah Budaya

Permasalahan Budaya, Konflik antara Suku Dayak dan Madura

Kerusuhan dan pertikaian yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia menunjukkan antara lain kurangnya kemampuan pemerintah dalam mengatasi penyebab terjadinya konflik social antar masyarakat. Konflik muncul dengan menggunakan simbol-simbol etnis, agama, dan ras. Hal ini kemungkinan terjadi akibat adanya akumulasi "tekanan" secara mental, spiritual, politik sosial, budaya dan ekonomi yang dirasakan oleh sebagian masyarakat. Seperti halnya konflik antar etnis yang terjadi di Kalimantan Barat, kesenjangan perlakuan  aparat hukum terhadap Suku Asli Dayak dan Suku Madura menimbulkan kekecewaan yang mendalam yang meledak dalam bentuk konflik-konflik.
Kebudayaan yang berbeda seringkali dijadikan dasar penyebab timbulnya suatu konflik pada masyarakat yang berbeda sosial budaya. Demikian juga yang terjadi pada konflik Dayak dan Madura yang terjadi pada akhir tahun 1996 yaitu terjadinya kasus Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang (sebelum pertengahan tahun 1999 termasuk Kabupaten Sambas), di KalimantanBarat. Dalam berkomunikasi penduduk yang heterogen ini menggunakan bahasa Indonesia atau Melayu sebagai bahasa sehari-hari. Tetapi karena tingkat pendidikan mereka rendah, kebanyakan mereka memakai bahasa daerahnya masing-masing. Dengan demikian sering kali ditemui kesalahpahaman di antara mereka.
Selain itu penyebab yang terjadi dalam masalah ini ialah; kurang diperhatikannya peranan masyarakat setempat dalam kegiatan perekonomian di wilayah mereka, sehingga timbul diskriminasi terhadap suku dayak sebagai suku asli setempat, di samping itu juga penyebab umum terjadinya konflik diatas dipicu oleh dipraktekannya tindak kekerasan baik dalam bentuk penganiyayaan maupun pembunuhan, hal ini didukung juga dengan lemahnya supremasi hokum dan penegakan Hak Asasi Manusia
            Akhirnya dapat kita ambil kesimpulan, bahwa problematika inti yang dihadapi oleh dua suku ini ialah, kurang mengenalnya mereka tentang Pendidikan Multikultural. Pendidikan Multikultural ialah: proses penanaman cara hidup untuk menghormati secara tulus dan toleran dalam keberagaman budaya yang hidup di tengah-tengah masyarakat majemuk.
Dengan diberikannya pendidikan multiKultural diharapkan adanya kelembutan mental bangsa dalam menghadapi konflik-konflik yang berbau suku antar golongan ras dan agama (SARA), sehingga persatuan bangsa tidak mudah retak dan terjadi disentrigasi bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar